Gambar Sampul Seni Budaya · BAB 7 Mengenal Seni Peran Teater Tradisional
Seni Budaya · BAB 7 Mengenal Seni Peran Teater Tradisional
Eko Purnomo

23/08/2021 05:50:31

SMP 8 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

122

Seni Budaya

123

1.

Mengidentifikasi keunikan dan jenis-jenis teater tradisional

I

ndonesia

2.

Men

gidentifikasi karakter watak tokoh peran dalam pementasan

teater tradisional Indonesia

3.

Men

gidentifikasi sumber cerita teater tradisional Indonesia

4.

Mem

baca naskah teater tradisional Indonesia

5.

Men

unjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teater

tradisional

6.

Men

unjukkan sikap disiplin dalam berlatih teater tradisional

7.

Me

lakukan latihan olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa dalam

teater tradisional

8.

Men

gomunikasikan teater tradisional Indonesia

Setelah mempelajari BAB 7, peserta didik diharapkan dapat

mengapresiasi dan berkreasi seni teater, yaitu:

Mengenal Seni Peran

Teater Tradisional

Alur Pembelajaran

BAB

7

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

124

No. Gambar

Jenis Pertunjukan

Daerah Asal

1

2

3

4

Dalam seni Teater yang berkembang di Indonesia, dikenal pengelompokan

jenis teater berdasarkan ciri-ciri, fungsi, dan bentuk penampilannya. Secara garis

besar pengelompokan teater dibagi menjadi dua istilah yaitu teater Modern dan

teater tradisional. Teater modern Indonesia adalah jenis teater yang berkembang

saat ini yang dipengaruhi dan menggunakan kaidah-kaidah estetika dan pola-pola

pementasan teater modern Barat (Eropa dan Amerika). Sedangkan Teater Tradisional

adalah jenis teater yang berkembang di berbagai suku Bangsa di Indonesia dengan

menggunakan kaidah dan pola pementasan yang bersumber dari estetika asli budaya

Indonesia. Pada Bab ini kita akan menggali apa itu teater Tradisional. Sebelumnya

lakukanlah pengamat pada berbagai aspek teater tradisonal, lewat video atau foto.

Amati gambar pertunjukan teater berikut!

Setelah kamu melakukan pengamatan jawablah pertanyaan pada kolom

yang tersedia!

1

3

2

4

Sumber : Internet

Seni Budaya

125

Untuk dapat menjadi seorang pemain teater

tradisional perlu memahami seni peran. Pemain

dilatih menjadi tokoh dan karakter sesuai dengan yang

diperankan.

Bacalah konsep tentang seni peran dan berlatih seni

peran sesuai dengan karakter dan tokoh yang akan kamu

bawakan.

A.

Karakteristik T

eater Tradisional

Pembahasan teater

yang dipelajari di

kelas VIII ini mengenai teater tradisional.

Tujuan kamu mempelajari teater tradisional

adalah untuk lebih menyadari akan kekayaan,

keunikan, serta kehebatan budaya bangsa

sendiri terutama dalam seni teater tradisional.

Bila sudah dipelajari, kamu bisa tahu bagai

-

mana cara

melestarikannya, bahkan dapat

menjadi inspirasi dalam membuat karya baru,

teater masa kini. Sebenarnya apakah teater

tradisional itu?

Teater tradisional

adalah suatu bentuk

teater yang lahir, tumbuh dan berkembang

di suatu daerah dan yang merupakan hasil

kreativitas kebersamaan suku bangsa Indo

-

ne

sia. T

eater tradisional berakar dari budaya

daerah setempat dan dikenal oleh ma

syara

kat

lingkungannya. Pertunjukan

di

laku

kan atas

dasar tata cara dan pola yang diikuti secara

tradisional

(turun temurun) dari pengalaman

pentas generasi tua (Pendahulu) dialihkan/

di

lan

jutkan ke generasi muda (generasi pe

nerus)

dan me

ngikuti serta

setia kepada pakem yang

sudah ada. Pementasan teater tradi

sio

nal

dilakukan di alam

terbuka atau di pendopo

yang penontonnya dari berbagai sisi yang

terbuka.

Sumber: saidparman.wordpress.com

Gambar 7.1

Pementasan teater Makyong Riau

Sumber: andrepribumi.blogspot.com

Gambar 7.2

Pementasan teater Ubrug dari Banten

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

126

Teater

tradisional

diklasifikasikan

menjadi tiga macam, yaitu :

1. Teater

Rakyat

Ciri teater rakyat yaitu: improvisasi,

sederhana, spontan, dan me

nyatu dengan

kehidupan

rakyat. Contoh-contoh teater

rakyat :

a)

Makyong dan Mendu dari daerah

Riau dan Kalimantan Barat.

b)

Randai dan Bakaba

dari Sumatra

Barat.

c)

Mamanda dan

Bapangdung dari

Kalimantan Selatan.

d)

Arja, T

openg Prembon, dan Cepung

dari Bali.

e)

Ubrug, Banjet, Longser,

Topeng

Cirebon, Tarling dan Ketuk Tilu dari

Jawa Barat.

f)

Ketoprak, Srandul, Jemblung,

Gatoloco dari Jawa T

engah.

g)

Kentrung, Ludruk, Ketoprak, topeng

Malang, Reog

dan Jemblung dari

Jawa Timur.

h)

Cekepung dari Lombok.

i)

Dulmuluk dan Sumatra selatan

dan

Sinrili dari Sulawesi Selatan.

j)

Lenong, Blantek, dan T

openg Betawi

dari Jakarta.

2.

Teater

Klasik

Teater

klasik lahir dan berkembang

dari lingkungan keraton. Sifat teater ini

sudah mapan, artinya segala sesuatunya

sudah teratur, dengan cerita, pelaku yang

ter

latih, gedung pertunjukan

yang memadai

dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan

rakyat (penontonnya), lahirnya jenis teater

ini dari pusat kerajaan. Karena lahir dan

ber

kembang dari lingkungan keraton yang

sangat menjunjung tinggi tata

krama maka

(Sumber gambar: silakminangpandekcupak. blogspot.com)

Gambar 7.3

Pementasan teater Randai dari

Minang

kabau.

(Sumber gambar: ladangseni.wordpress.com)

Gambar 7.4

Pementasan teater Mamanda dari

Kalimantan Selatan.

Sumber: ladangseni.wordpress.com

Gambar 7.5

Pementasan Ludruk.

Seni Budaya

127

sifat teater klasik bersifat feodalistik. Contoh teater

klasik; Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang

Golek.

Unsur cerita dalam

teater klasik ber

sifat statis,

tetapi

me

miliki daya tarik.

Di

perlu

kan kreativitas

seorang dalang atau

pelaku teater klasik untuk

dapat meng

hidup

kan lakon dalam pertunjukan.

3.

Teater

Transisi.

Teater transisi merupakan teater yang

bersumber dari teater

tradisional tetapi gaya

penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat,

contoh teater transisi :

a)

Komidi Stambul

b)

Sandiwara Dardanela

c)

Sandiwara Srimulat

d)

Sandiwara Miss Cicih.

Kegiatan berteater dalam kehidupan

masyarakat dan budaya Indonesia bukan merupakan

sesuatu yang asing bah

kan sudah menjadi bagian

yang tidak ter

pisah

kan. Kegiatan teater dapat kita

lihat dalam peristiwa-peristiwa ritual keagamaan,

tingkat-tingkat hidup, siklus hidup (kelahiran, per

-

tumbuhan dan ke

matian), juga hiburan.

Setiap daerah mempunyai keunikan dan ke

-

khasan dalam tata cara penyampaiannya. Se

-

bagian besar daerah di Indonesia mem

punyai

kegiatan berteater yang tumbuh dan ber

kembang

secara turun

te

mu

run. Kegiatan ini masih

bertahan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang erat

hubungannya dengan budaya agraris (ber

tani)

yang tidak lepas dari unsur

-unsur ritual kesuburan,

siklus ke

hidupan maupun hiburan, misalnya

untuk memulai menanam padi harus di

adakan

upacara khusus untuk me

minta bantuan leluhur

agar padi yang ditanam subur

, berkah, dan terjaga

dari berbagai gangguan. Ketika panen, sebagai

ucapan terima kasih maka dilaksanakan upacara

panen. Peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang

(kelahiran, khitanan, naik pangkat, Dalam status

dan kematian) selalu ditandai dengan peristiwa-

(Sumber gambar: antaranews.com)

Gambar 7.6

Teater Randai di Mi

nang

kabau.

(Sumber gambar: indonesiakaya.com)

Gambar 7.7

Ketoprak merupakan salah satu teater

yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur

(Sumber gambar: Kemdikbud.2013)

Gambar 7.8

Pementasan Lenong Topeng Betawi.

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

128

peristiwa teater dengan penampilan berupa tarian,

nyanyian maupun cerita, dengan acara, tata cara yang

unik dan menarik.

Media ekspresi yang dipergunakan berbentuk

laku, gerak, suara, dan bunyi yang dilakukan secara

terpadu. Wujud pertunjukan tidak hanya dilakukan

dengan dialog dan laku tetapi dilakukan juga dengan

“gerak” atau menari dan menyanyi, serta diiringi

oleh musik yang merupakan kesatuan. Untuk lebih

mengenali dan memahami teater Tradisional.

Tabel berikut ini dapat digunakan untuk

mengidentifikasi

ciri-ciri

umum

dan

fungsi-fungsi

teater Tradisional.

Ciri dan Fungsi Teater Tradisional.

Ciri-Ciri Umum Teater Tradisional

Fungsi – Fungsi Teater Tradisional

1. Cerita tanpa naskah dan digarap

berdasarkan peristiwa sejarah,

dongeng, mitologi, atau kehidupan

sehari-hari.

1. Pemanggil kekuatan gaib

2. Penyajian dengan dialog, tarian,

dan nyanyian.

2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir

ditempat terselenggaranya pertunjukan

3. Unsur lawakan selalu muncul

3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir

roh-roh jahat.

4. Nilai dan laku dramatik dilakukan

secara spontan dan dalam satu adegan

terdapat dua unsur emosi sekaligus

yaitu tertawa dan menangis.

4. Peringatan pada nenek moyang dengan

mempertontonkan kegagahan maupun

kepahlawanannya.

5. Pertunjukan mempergunakan

tetabuhan atau musik tradisional .

5. Pelengkap upacara sehubungan dengan

peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang

seperti keberhasilan menempati suatu

kedudukan, jabatan kemasyarakatan, Jadi

kepala suku atau adat.

6. Penonton mengikuti pertunjukan

secara santai dan akrab bahkan

terlibat dalam pertunjukan dan

berdialog langsung dengan pemain.

6. Pelengkap upacara untuk saat-saat terten-

tu dalam siklus waktu. Upacara kelahiran,

kedewasaan dan kematian.

7. Mempergunakan bahasa daerah.

7. Sebagai media hiburan. Fungsi hiburan

ini yang lebih menonjol di kalangan teater

rakyat.

8. Tempat Pertunjukan terbuka dalam

bentuk arena (dikelilingi penonton).

Seni Budaya

129

Buku ini tidak akan membahas teater yang memiliki

fungsi sebagai ritual. Teater yang akan dibahas adalah

teater yang ber

si

fat drama artinya mengandung unsur

cerita, penokohan, dan pemanggungan. Teater

tradisional yang akan dibahas adalah teater sebagai

media hiburan. Hiburan yang dapat memberikan

tontonan sekaligus tun

tu

na

n. Ketika kamu menonton

teater, kamu bisa mendapatkan berbagai pe

ngalaman dan

p

elajaran tentang kehidupan.

B. Keunikan Seni Peran Teater Tradisional

Sumber:

wayangprabu.com

Gambar 7.10

Wayang Kulit dari Jawa Tengah

dengan dalang Ki Anom Suroto.

Sumber: antyank.wordpress.com

Gambar 7.11

Teater Cekepung dari Lombok NTB.

Teater tradisional tidak mengenal

teknik-tek

ni

k pe

meranan yang sama seperti

yang kita temui pada latihan pemeranan

teater modern. Aktor dan pemeran dalam

teater tradisional secara alamiah tampil

seperti apa adanya atau dalam istilah teori

dramaturgi disebut

stock karakter

atau

tipe casting

. Pemeran cenderung bermain

tetap seperti sosok ke

seharian. Misalnya,

karena tubuhnya tinggi besar

, ia akan

ber

peran sebagai tokoh-tokoh ksatria atau

t

okoh Buto. Tokoh putri atau permaisuri

dimainkan oleh pemeran yang berparas

cantik. Begitu

pun tokoh lucu, bodor,

a t a u punakawan selalu dimainkan oleh

pemeran yang kesehariannya suka melucu.

Gaya permainan dalam teater tradisio

nal

semua laku dan dialog untuk menjalin

cerita dilakukan dengan improvisasi. Para

pemain menyesuaikan diri dengan alur cerita

pada umum

nya, di samping mahir bermain

improvi

sasi juga harus pandai menyanyi

s

ebagai kelengkapan keahlian dalam

bermain teater tradisi

onal.

Kamu bisa berlatih peran untuk

m

enjadi pemain teater tradisional, seperti

melatih tubuh dengan bernyanyi, berikut

ini latihan yang harus dilakukan para pemain

teater tradisio

nal yang bisa kamu lakukan.

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

130

1. Olah Tubuh

Untuk mengolah tubuh para seniman

teater tradisional biasa

nya mengolah tubuh

dengan berlatih gerak-gerak dasar

tarian tradisional. Mengapa? karena

pemain dituntut untuk bisa menari

dalam pertunju

kan teater tradisional.

Seperti t

ari

an

wayang pada pemeran

teater-teater wayang orang, tari kuda

lumping, tari ksatria ataupun gerak-gerak

komikal yang lucu-lucu dapat kamu tiru

dari gerak-ge

rak keseharian. Bi

sa kamu

contoh untuk mem

beri variasi

pada

latihan yang biasa di

la

kukan.

2. Olah Suara

Pengolahan suara, sangat penting bagi

seorang pemeran, tujuannya antara lain

untuk kekuatan suara, kejelasan suara,

dan memberi penekanan pada dialog-

dialog penting, irama serta dinamika

dialog. Peng

olahan suara dalam teater

tradisional sangat penting terutama

kekuatan suara pemeran dituntut sekali

karena biasanya teater tradisional

berpentas di panggung arena terbuka,

jadi cenderung para pe

me

ran tradisional

bersuara keras. Beberapa latihan yang

dilakukan adalah dengan cara berlatih

menyanyikan lagu-lagu tradisional, atau

lagu-lagu dolanan (permainan) anak-

anak secara bebas di alam terbuka.

3.

Olah Rasa

Karakteristik pementasan teater

tradisional adalah akrab, komunikatif,

dan materi cerita selalu diusahakan sesuai

dengan keadaan yang sedang terjadi di

masyarakat. Hal ini menuntut para pemeran

harus selalu mencari tahu kejadian-

kejadian yang terjadi di masyarakat. Baik

Sumber: Internet

Gambar 7.12

Peniruan Gerak kuda lumping.

Sumber gambar: Kemdikbud 2013

Gambar 7.13

Berlatih vokal melalui nyanyian

bersama dalam pementa

san teater Wayang Sengol

Betawi.

Seni Budaya

131

Sumber: Kemdikbud 2013

Gambar 7.14

Peniruan Gerak-gerak komikal

untuk merasakan karakter tertentu.

itu masalah budaya, sosial, politik maupun

masalah-masalah yang menjadi perbincangan

di masyarakat.

Latihan yang biasa dilakukan adalah

latihan improvisasi dan spontanitas.

Improvisasi adalah latihan merespon suatu

peristiwa, dari peristiwa yang kecil,

sederhana menjadi peristiwa yang besar dan

kompleks. Kalau spontanitas adalah latihan

dalam merespon peristiwa secara cepat dan

tepat. Baik berupa dialog maupun tingkah

laku.

Setelah kamu membaca konsep tentang seni peran pada teater

tradisional berlatihlah bersama dengan teman berdasarkan

petunjuk berikut ini!

Latihan Seni Peran:

Membuat sketsa-sketsa peristiwa

1.

Improvisasikan peristiwa ketika

seseorang baru bangun tidur tiba-tiba

di

hadapannya ada satu tas ransel yang

berisi uang jutaan rupiah, antara bingung

dan gembira menghadapinya. Peristiwa

ini terus dibangun oleh pemain lain

yang menciptakan peristiwa-peristiwa

lainnya, misal

nya ada

orang yang

mengaku uang itu milik

nya, ada

polisi

yang menyangka ia perampok Bank...

terus bisa diciptakan peristiwa-peristiwa lain.

2.

Membuat adegan improvisasi tentang sebuah k

e r a j a a n y a n g k e h i l a n g a n

p u s a k a s a k t i , selanjut

nya silakan kamu kembangkan

sendiri peristiwa

lainnya.

Sumber:

jabarprov.go.id

Gambar 7. 15

Berlatih Improvisasi adegan

dan dialog sangat penting seperti pada

pertunjukan Tetaer Longser dari Jawa Barat

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

132

Menyanyikan Lagu:

Lagu dua Mamanda Batang

Banyu

(Kalimantan Selatan)

Bastari yadan wayuhai lanya pana bastari

Yadan sayang sayang

Angkaumu dengar, kasian banarai barpai

sayang

Lanya pang barpari

Yadan sayang-sayang

Salama saya(beta) dinagi pang dinagari

Salama la nya pang la sayang, yadan

sayang sayang

Ramai bagaimana, ramai bagaimana,

waduhai ayahda wazir

Nang kusayangi Nagri, dalam lananya

pang, la nagri, yadan sayang sayang.

Ramai bagaimana, ayahda, mamanda

Mangkubumi nang kusayangi nagri di

dalam lanya pang la nagri.

Yadan sayang sayang.

(Sumber: Beberapa Ungkapan Seni Tradisional,

Departemen pendidikan dan kebudayaan 1987)

Latihan olah suara dengan lagu-lagu

dolanan :

BABALAGONJANGAN

(Sunda)

Bangbang Kalima-lima gobang, bang

Bangkong ditengah sawah, wah

Wahai tukang bajigur, gur

Guru sakola desa, sa

Saban poe diajar,jar

Jarum paragi ngaput,put

Putri nu garelis,lis

Lisung kadua-dua halu,lu

Luhur kapal udara,ra

Ragrag dijakarta,ta

Taun dua rebu hiji,ji

Haji deuk kamekah, kah

Kahar tujuh rebu, bu

Buah meunang ngala, la

Lauk meunang Nyobek, bek

Beker meunang muter, ter

Terus kacikampek, pek

Ari pek..pek ..bereuwek..

(Sumber: Naskah Torotot Heong The Song

Of Kabayan. Karya Deden Rengga 2009)

Sumber:

news viva.co.id

Gambar 7.16

Tarian Ngremo merupakan tarian pembukaan pertunjukan teater

“Ludruk” dari Jawa Timur

Seni Budaya

133

Mengenal Tokoh Teater Tradisional

Teguh Srimulat

(dok.wikipedia)

Tokoh teater tradisional di

Indonesia sangat banyak sekali.

Setiap kelompok teater melahir

-

kan seorang tokoh. Teguh Srimulat

merupakan salah satu legenda dari

teater Sandiwara dari Jawa Timur

dengan nama Srimulat. Kelompok

ini hingga sampai saat sekarang masih tetap eksis mengem-

bangkan lelucon lewat pertunjukan teater yang bersumber

-

dari teater Ludruk.

Kartolo Tokoh Ludruk

(dok. indonesiaindonesia.com)

Kartolo (lahir

di Pasuruan, Jawa

Timur, 2 Juli 1947; umur 62 tahun)

adalah pelawak dan pemain ludruk.

Kartolo sudah aktif dalam dunia seni

ludruk semenjak era tahun 1960-an.

Ia mendirikan grup ludruk Kartolo

CS. Ia meniti karier di beberapa grup

Ludruk. Ia pernah bergabung dengan

ludruk Dwikora milik Zeni Tempur V Lawang, Malang, dan

ludruk Marinir Gajah Mada Surabaya. Selanjutnya ia mendi-

rikan grup ludruk Kartolo CS. Sebelum membentuk lawak

ludruk, Kartolo bergabung dengan ludruk RRI Surabaya, ber

-

sama seniman ternama lainnya seperti Markuat, Kancil, dan

Munali Fatah.

(

Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media

).

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

134

C. Uji Kompetensi

1. Pengetahuan

a) Jelaskan apa yang di maksud dengan seni peran?

b) Jelaskan apa hubungan tokoh dengan karakter?

2. Keterampilan

Coba ekspresikan

“kemarahan” dengan tiga cara

bahasa tubuh!

E. Refleksi

Sebelum

kamu

melakukan

refleksi,

kamu

lakukan penilaian

terhadap diri kamu sendiri dan

penilaian terhadap temanmu. Penilaian itu ada pada

tabel di berikut ini. Isilah sesuai dengan apa yang

kamu rasakan dan kamu amati terhadap diri sendiri

dan juga teman-temanmu.

D. Rangkuman

Teater

tradisional merupakan kekayaan budaya

kita yang memiliki keragaman jenis pertunjukan dan

keunikan dalam ber

bagai penampilan. Pemeranan

kekuatan

Improvisasi dan spontani

tas pemain

dalam

memainkan cerita merupakan ciri khas dari teater

tra disional Indonesia pada umumnya. Latihan

pem-

eranan tradisio

nal dapat

memanfaatkan seni budaya

yang ada misalnya gerak-gerak tradisional untuk ber

-

latih olah tubuh, lagu-lagu dolanan tradisional untuk

berlatih olah suara, dan banyak menciptakan

peristiwa-peristiwa kemudian

dimainkan secara im-

provisasi baik perorangan maupun kelompok.

Seni Budaya

135

1.

Penilaian Pribadi

Nama

: .................................................

Kelas

: ..................................................

Semester

: ..................................................

W

aktu penilaian

: ..................................................

No.

Pernyataan

1

Saya berusaha belajar perancangan teater tradisonal di daerah saya dengan

sungguh-sungguh.

o

Ya

o

Tidak

2

Saya berusaha belajar

perancangan teater

tradisional daerah lain dengan

sungguh-sungguh.

o

Ya

o

Tidak

3

Saya mengikuti pembelajaran

perancangan teater

tradisional dengan

tanggung jawab.

o

Ya

o

Tidak

4

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

o

Ya

o

Tidak

5

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat

pembelajaran

perancangan teater

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

6

Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran

perancangan teater

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 1

136

2. Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai

: .........................................

Nama penilai

: .........................................

Kelas

: .........................................

Semester

: .........................................

Waktu penilaian

: ...................... ..................

No.

Pernyataan

1

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan

perancangan

teater

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

2

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melaku-

kan

perancangan

teater

tradisional sesuai dengan hitungan.

o

Ya

o

Tidak

3

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

o

Ya

o

Tidak

4

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran

perancangan

teater

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

5

Berperan aktif dalam kelompok berlatih

merancang teater

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

6

Menghargai keunikan ragam teater tradisional.

o

Ya

o

Tidak

Kunci

sukses

menumbuhkan

kreatifitas

dalam

merancang

sebuah

pertunjukan

teater adalah

apresiasi. Dengan berapresiasi kamu dapat secara langsung melihat dan

mengamati unsur-un

sur pendukung sebuah pertunjukan teater

, yang akhirnya bisa

mem

beri inspirasi bagi kalian dalam membuat

sebuah pertunjukan tea

ter. Juga yang

paling

penting dalam proses berapresiasi kalian da

pat lebi

h menghargai hasil karya

orang lain.