Halaman
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
122
Seni Budaya
123
1.
Mengidentifikasi keunikan dan jenis-jenis teater tradisional
I
ndonesia
2.
Men
gidentifikasi karakter watak tokoh peran dalam pementasan
teater tradisional Indonesia
3.
Men
gidentifikasi sumber cerita teater tradisional Indonesia
4.
Mem
baca naskah teater tradisional Indonesia
5.
Men
unjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teater
tradisional
6.
Men
unjukkan sikap disiplin dalam berlatih teater tradisional
7.
Me
lakukan latihan olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa dalam
teater tradisional
8.
Men
gomunikasikan teater tradisional Indonesia
Setelah mempelajari BAB 7, peserta didik diharapkan dapat
mengapresiasi dan berkreasi seni teater, yaitu:
Mengenal Seni Peran
Teater Tradisional
Alur Pembelajaran
BAB
7
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
124
No. Gambar
Jenis Pertunjukan
Daerah Asal
1
2
3
4
Dalam seni Teater yang berkembang di Indonesia, dikenal pengelompokan
jenis teater berdasarkan ciri-ciri, fungsi, dan bentuk penampilannya. Secara garis
besar pengelompokan teater dibagi menjadi dua istilah yaitu teater Modern dan
teater tradisional. Teater modern Indonesia adalah jenis teater yang berkembang
saat ini yang dipengaruhi dan menggunakan kaidah-kaidah estetika dan pola-pola
pementasan teater modern Barat (Eropa dan Amerika). Sedangkan Teater Tradisional
adalah jenis teater yang berkembang di berbagai suku Bangsa di Indonesia dengan
menggunakan kaidah dan pola pementasan yang bersumber dari estetika asli budaya
Indonesia. Pada Bab ini kita akan menggali apa itu teater Tradisional. Sebelumnya
lakukanlah pengamat pada berbagai aspek teater tradisonal, lewat video atau foto.
Amati gambar pertunjukan teater berikut!
Setelah kamu melakukan pengamatan jawablah pertanyaan pada kolom
yang tersedia!
1
3
2
4
Sumber : Internet
Seni Budaya
125
Untuk dapat menjadi seorang pemain teater
tradisional perlu memahami seni peran. Pemain
dilatih menjadi tokoh dan karakter sesuai dengan yang
diperankan.
Bacalah konsep tentang seni peran dan berlatih seni
peran sesuai dengan karakter dan tokoh yang akan kamu
bawakan.
A.
Karakteristik T
eater Tradisional
Pembahasan teater
yang dipelajari di
kelas VIII ini mengenai teater tradisional.
Tujuan kamu mempelajari teater tradisional
adalah untuk lebih menyadari akan kekayaan,
keunikan, serta kehebatan budaya bangsa
sendiri terutama dalam seni teater tradisional.
Bila sudah dipelajari, kamu bisa tahu bagai
-
mana cara
melestarikannya, bahkan dapat
menjadi inspirasi dalam membuat karya baru,
teater masa kini. Sebenarnya apakah teater
tradisional itu?
Teater tradisional
adalah suatu bentuk
teater yang lahir, tumbuh dan berkembang
di suatu daerah dan yang merupakan hasil
kreativitas kebersamaan suku bangsa Indo
-
ne
sia. T
eater tradisional berakar dari budaya
daerah setempat dan dikenal oleh ma
syara
kat
lingkungannya. Pertunjukan
di
laku
kan atas
dasar tata cara dan pola yang diikuti secara
tradisional
(turun temurun) dari pengalaman
pentas generasi tua (Pendahulu) dialihkan/
di
lan
jutkan ke generasi muda (generasi pe
nerus)
dan me
ngikuti serta
setia kepada pakem yang
sudah ada. Pementasan teater tradi
sio
nal
dilakukan di alam
terbuka atau di pendopo
yang penontonnya dari berbagai sisi yang
terbuka.
Sumber: saidparman.wordpress.com
Gambar 7.1
Pementasan teater Makyong Riau
Sumber: andrepribumi.blogspot.com
Gambar 7.2
Pementasan teater Ubrug dari Banten
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
126
Teater
tradisional
diklasifikasikan
menjadi tiga macam, yaitu :
1. Teater
Rakyat
Ciri teater rakyat yaitu: improvisasi,
sederhana, spontan, dan me
nyatu dengan
kehidupan
rakyat. Contoh-contoh teater
rakyat :
a)
Makyong dan Mendu dari daerah
Riau dan Kalimantan Barat.
b)
Randai dan Bakaba
dari Sumatra
Barat.
c)
Mamanda dan
Bapangdung dari
Kalimantan Selatan.
d)
Arja, T
openg Prembon, dan Cepung
dari Bali.
e)
Ubrug, Banjet, Longser,
Topeng
Cirebon, Tarling dan Ketuk Tilu dari
Jawa Barat.
f)
Ketoprak, Srandul, Jemblung,
Gatoloco dari Jawa T
engah.
g)
Kentrung, Ludruk, Ketoprak, topeng
Malang, Reog
dan Jemblung dari
Jawa Timur.
h)
Cekepung dari Lombok.
i)
Dulmuluk dan Sumatra selatan
dan
Sinrili dari Sulawesi Selatan.
j)
Lenong, Blantek, dan T
openg Betawi
dari Jakarta.
2.
Teater
Klasik
Teater
klasik lahir dan berkembang
dari lingkungan keraton. Sifat teater ini
sudah mapan, artinya segala sesuatunya
sudah teratur, dengan cerita, pelaku yang
ter
latih, gedung pertunjukan
yang memadai
dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan
rakyat (penontonnya), lahirnya jenis teater
ini dari pusat kerajaan. Karena lahir dan
ber
kembang dari lingkungan keraton yang
sangat menjunjung tinggi tata
krama maka
(Sumber gambar: silakminangpandekcupak. blogspot.com)
Gambar 7.3
Pementasan teater Randai dari
Minang
kabau.
(Sumber gambar: ladangseni.wordpress.com)
Gambar 7.4
Pementasan teater Mamanda dari
Kalimantan Selatan.
Sumber: ladangseni.wordpress.com
Gambar 7.5
Pementasan Ludruk.
Seni Budaya
127
sifat teater klasik bersifat feodalistik. Contoh teater
klasik; Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang
Golek.
Unsur cerita dalam
teater klasik ber
sifat statis,
tetapi
me
miliki daya tarik.
Di
perlu
kan kreativitas
seorang dalang atau
pelaku teater klasik untuk
dapat meng
hidup
kan lakon dalam pertunjukan.
3.
Teater
Transisi.
Teater transisi merupakan teater yang
bersumber dari teater
tradisional tetapi gaya
penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat,
contoh teater transisi :
a)
Komidi Stambul
b)
Sandiwara Dardanela
c)
Sandiwara Srimulat
d)
Sandiwara Miss Cicih.
Kegiatan berteater dalam kehidupan
masyarakat dan budaya Indonesia bukan merupakan
sesuatu yang asing bah
kan sudah menjadi bagian
yang tidak ter
pisah
kan. Kegiatan teater dapat kita
lihat dalam peristiwa-peristiwa ritual keagamaan,
tingkat-tingkat hidup, siklus hidup (kelahiran, per
-
tumbuhan dan ke
matian), juga hiburan.
Setiap daerah mempunyai keunikan dan ke
-
khasan dalam tata cara penyampaiannya. Se
-
bagian besar daerah di Indonesia mem
punyai
kegiatan berteater yang tumbuh dan ber
kembang
secara turun
te
mu
run. Kegiatan ini masih
bertahan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang erat
hubungannya dengan budaya agraris (ber
tani)
yang tidak lepas dari unsur
-unsur ritual kesuburan,
siklus ke
hidupan maupun hiburan, misalnya
untuk memulai menanam padi harus di
adakan
upacara khusus untuk me
minta bantuan leluhur
agar padi yang ditanam subur
, berkah, dan terjaga
dari berbagai gangguan. Ketika panen, sebagai
ucapan terima kasih maka dilaksanakan upacara
panen. Peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang
(kelahiran, khitanan, naik pangkat, Dalam status
dan kematian) selalu ditandai dengan peristiwa-
(Sumber gambar: antaranews.com)
Gambar 7.6
Teater Randai di Mi
nang
kabau.
(Sumber gambar: indonesiakaya.com)
Gambar 7.7
Ketoprak merupakan salah satu teater
yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur
(Sumber gambar: Kemdikbud.2013)
Gambar 7.8
Pementasan Lenong Topeng Betawi.
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
128
peristiwa teater dengan penampilan berupa tarian,
nyanyian maupun cerita, dengan acara, tata cara yang
unik dan menarik.
Media ekspresi yang dipergunakan berbentuk
laku, gerak, suara, dan bunyi yang dilakukan secara
terpadu. Wujud pertunjukan tidak hanya dilakukan
dengan dialog dan laku tetapi dilakukan juga dengan
“gerak” atau menari dan menyanyi, serta diiringi
oleh musik yang merupakan kesatuan. Untuk lebih
mengenali dan memahami teater Tradisional.
Tabel berikut ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi
ciri-ciri
umum
dan
fungsi-fungsi
teater Tradisional.
Ciri dan Fungsi Teater Tradisional.
Ciri-Ciri Umum Teater Tradisional
Fungsi – Fungsi Teater Tradisional
1. Cerita tanpa naskah dan digarap
berdasarkan peristiwa sejarah,
dongeng, mitologi, atau kehidupan
sehari-hari.
1. Pemanggil kekuatan gaib
2. Penyajian dengan dialog, tarian,
dan nyanyian.
2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir
ditempat terselenggaranya pertunjukan
3. Unsur lawakan selalu muncul
3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir
roh-roh jahat.
4. Nilai dan laku dramatik dilakukan
secara spontan dan dalam satu adegan
terdapat dua unsur emosi sekaligus
yaitu tertawa dan menangis.
4. Peringatan pada nenek moyang dengan
mempertontonkan kegagahan maupun
kepahlawanannya.
5. Pertunjukan mempergunakan
tetabuhan atau musik tradisional .
5. Pelengkap upacara sehubungan dengan
peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang
seperti keberhasilan menempati suatu
kedudukan, jabatan kemasyarakatan, Jadi
kepala suku atau adat.
6. Penonton mengikuti pertunjukan
secara santai dan akrab bahkan
terlibat dalam pertunjukan dan
berdialog langsung dengan pemain.
6. Pelengkap upacara untuk saat-saat terten-
tu dalam siklus waktu. Upacara kelahiran,
kedewasaan dan kematian.
7. Mempergunakan bahasa daerah.
7. Sebagai media hiburan. Fungsi hiburan
ini yang lebih menonjol di kalangan teater
rakyat.
8. Tempat Pertunjukan terbuka dalam
bentuk arena (dikelilingi penonton).
Seni Budaya
129
Buku ini tidak akan membahas teater yang memiliki
fungsi sebagai ritual. Teater yang akan dibahas adalah
teater yang ber
si
fat drama artinya mengandung unsur
cerita, penokohan, dan pemanggungan. Teater
tradisional yang akan dibahas adalah teater sebagai
media hiburan. Hiburan yang dapat memberikan
tontonan sekaligus tun
tu
na
n. Ketika kamu menonton
teater, kamu bisa mendapatkan berbagai pe
ngalaman dan
p
elajaran tentang kehidupan.
B. Keunikan Seni Peran Teater Tradisional
Sumber:
wayangprabu.com
Gambar 7.10
Wayang Kulit dari Jawa Tengah
dengan dalang Ki Anom Suroto.
Sumber: antyank.wordpress.com
Gambar 7.11
Teater Cekepung dari Lombok NTB.
Teater tradisional tidak mengenal
teknik-tek
ni
k pe
meranan yang sama seperti
yang kita temui pada latihan pemeranan
teater modern. Aktor dan pemeran dalam
teater tradisional secara alamiah tampil
seperti apa adanya atau dalam istilah teori
dramaturgi disebut
stock karakter
atau
tipe casting
. Pemeran cenderung bermain
tetap seperti sosok ke
seharian. Misalnya,
karena tubuhnya tinggi besar
, ia akan
ber
peran sebagai tokoh-tokoh ksatria atau
t
okoh Buto. Tokoh putri atau permaisuri
dimainkan oleh pemeran yang berparas
cantik. Begitu
pun tokoh lucu, bodor,
a t a u punakawan selalu dimainkan oleh
pemeran yang kesehariannya suka melucu.
Gaya permainan dalam teater tradisio
nal
semua laku dan dialog untuk menjalin
cerita dilakukan dengan improvisasi. Para
pemain menyesuaikan diri dengan alur cerita
pada umum
nya, di samping mahir bermain
improvi
sasi juga harus pandai menyanyi
s
ebagai kelengkapan keahlian dalam
bermain teater tradisi
onal.
Kamu bisa berlatih peran untuk
m
enjadi pemain teater tradisional, seperti
melatih tubuh dengan bernyanyi, berikut
ini latihan yang harus dilakukan para pemain
teater tradisio
nal yang bisa kamu lakukan.
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
130
1. Olah Tubuh
Untuk mengolah tubuh para seniman
teater tradisional biasa
nya mengolah tubuh
dengan berlatih gerak-gerak dasar
tarian tradisional. Mengapa? karena
pemain dituntut untuk bisa menari
dalam pertunju
kan teater tradisional.
Seperti t
ari
an
wayang pada pemeran
teater-teater wayang orang, tari kuda
lumping, tari ksatria ataupun gerak-gerak
komikal yang lucu-lucu dapat kamu tiru
dari gerak-ge
rak keseharian. Bi
sa kamu
contoh untuk mem
beri variasi
pada
latihan yang biasa di
la
kukan.
2. Olah Suara
Pengolahan suara, sangat penting bagi
seorang pemeran, tujuannya antara lain
untuk kekuatan suara, kejelasan suara,
dan memberi penekanan pada dialog-
dialog penting, irama serta dinamika
dialog. Peng
olahan suara dalam teater
tradisional sangat penting terutama
kekuatan suara pemeran dituntut sekali
karena biasanya teater tradisional
berpentas di panggung arena terbuka,
jadi cenderung para pe
me
ran tradisional
bersuara keras. Beberapa latihan yang
dilakukan adalah dengan cara berlatih
menyanyikan lagu-lagu tradisional, atau
lagu-lagu dolanan (permainan) anak-
anak secara bebas di alam terbuka.
3.
Olah Rasa
Karakteristik pementasan teater
tradisional adalah akrab, komunikatif,
dan materi cerita selalu diusahakan sesuai
dengan keadaan yang sedang terjadi di
masyarakat. Hal ini menuntut para pemeran
harus selalu mencari tahu kejadian-
kejadian yang terjadi di masyarakat. Baik
Sumber: Internet
Gambar 7.12
Peniruan Gerak kuda lumping.
Sumber gambar: Kemdikbud 2013
Gambar 7.13
Berlatih vokal melalui nyanyian
bersama dalam pementa
san teater Wayang Sengol
Betawi.
Seni Budaya
131
Sumber: Kemdikbud 2013
Gambar 7.14
Peniruan Gerak-gerak komikal
untuk merasakan karakter tertentu.
itu masalah budaya, sosial, politik maupun
masalah-masalah yang menjadi perbincangan
di masyarakat.
Latihan yang biasa dilakukan adalah
latihan improvisasi dan spontanitas.
Improvisasi adalah latihan merespon suatu
peristiwa, dari peristiwa yang kecil,
sederhana menjadi peristiwa yang besar dan
kompleks. Kalau spontanitas adalah latihan
dalam merespon peristiwa secara cepat dan
tepat. Baik berupa dialog maupun tingkah
laku.
Setelah kamu membaca konsep tentang seni peran pada teater
tradisional berlatihlah bersama dengan teman berdasarkan
petunjuk berikut ini!
Latihan Seni Peran:
Membuat sketsa-sketsa peristiwa
1.
Improvisasikan peristiwa ketika
seseorang baru bangun tidur tiba-tiba
di
hadapannya ada satu tas ransel yang
berisi uang jutaan rupiah, antara bingung
dan gembira menghadapinya. Peristiwa
ini terus dibangun oleh pemain lain
yang menciptakan peristiwa-peristiwa
lainnya, misal
nya ada
orang yang
mengaku uang itu milik
nya, ada
polisi
yang menyangka ia perampok Bank...
terus bisa diciptakan peristiwa-peristiwa lain.
2.
Membuat adegan improvisasi tentang sebuah k
e r a j a a n y a n g k e h i l a n g a n
p u s a k a s a k t i , selanjut
nya silakan kamu kembangkan
sendiri peristiwa
lainnya.
Sumber:
jabarprov.go.id
Gambar 7. 15
Berlatih Improvisasi adegan
dan dialog sangat penting seperti pada
pertunjukan Tetaer Longser dari Jawa Barat
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
132
Menyanyikan Lagu:
Lagu dua Mamanda Batang
Banyu
(Kalimantan Selatan)
Bastari yadan wayuhai lanya pana bastari
Yadan sayang sayang
Angkaumu dengar, kasian banarai barpai
sayang
Lanya pang barpari
Yadan sayang-sayang
Salama saya(beta) dinagi pang dinagari
Salama la nya pang la sayang, yadan
sayang sayang
Ramai bagaimana, ramai bagaimana,
waduhai ayahda wazir
Nang kusayangi Nagri, dalam lananya
pang, la nagri, yadan sayang sayang.
Ramai bagaimana, ayahda, mamanda
Mangkubumi nang kusayangi nagri di
dalam lanya pang la nagri.
Yadan sayang sayang.
(Sumber: Beberapa Ungkapan Seni Tradisional,
Departemen pendidikan dan kebudayaan 1987)
Latihan olah suara dengan lagu-lagu
dolanan :
BABALAGONJANGAN
(Sunda)
Bangbang Kalima-lima gobang, bang
Bangkong ditengah sawah, wah
Wahai tukang bajigur, gur
Guru sakola desa, sa
Saban poe diajar,jar
Jarum paragi ngaput,put
Putri nu garelis,lis
Lisung kadua-dua halu,lu
Luhur kapal udara,ra
Ragrag dijakarta,ta
Taun dua rebu hiji,ji
Haji deuk kamekah, kah
Kahar tujuh rebu, bu
Buah meunang ngala, la
Lauk meunang Nyobek, bek
Beker meunang muter, ter
Terus kacikampek, pek
Ari pek..pek ..bereuwek..
(Sumber: Naskah Torotot Heong The Song
Of Kabayan. Karya Deden Rengga 2009)
Sumber:
news viva.co.id
Gambar 7.16
Tarian Ngremo merupakan tarian pembukaan pertunjukan teater
“Ludruk” dari Jawa Timur
Seni Budaya
133
Mengenal Tokoh Teater Tradisional
Teguh Srimulat
(dok.wikipedia)
Tokoh teater tradisional di
Indonesia sangat banyak sekali.
Setiap kelompok teater melahir
-
kan seorang tokoh. Teguh Srimulat
merupakan salah satu legenda dari
teater Sandiwara dari Jawa Timur
dengan nama Srimulat. Kelompok
ini hingga sampai saat sekarang masih tetap eksis mengem-
bangkan lelucon lewat pertunjukan teater yang bersumber
-
dari teater Ludruk.
Kartolo Tokoh Ludruk
(dok. indonesiaindonesia.com)
Kartolo (lahir
di Pasuruan, Jawa
Timur, 2 Juli 1947; umur 62 tahun)
adalah pelawak dan pemain ludruk.
Kartolo sudah aktif dalam dunia seni
ludruk semenjak era tahun 1960-an.
Ia mendirikan grup ludruk Kartolo
CS. Ia meniti karier di beberapa grup
Ludruk. Ia pernah bergabung dengan
ludruk Dwikora milik Zeni Tempur V Lawang, Malang, dan
ludruk Marinir Gajah Mada Surabaya. Selanjutnya ia mendi-
rikan grup ludruk Kartolo CS. Sebelum membentuk lawak
ludruk, Kartolo bergabung dengan ludruk RRI Surabaya, ber
-
sama seniman ternama lainnya seperti Markuat, Kancil, dan
Munali Fatah.
(
Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media
).
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
134
C. Uji Kompetensi
1. Pengetahuan
a) Jelaskan apa yang di maksud dengan seni peran?
b) Jelaskan apa hubungan tokoh dengan karakter?
2. Keterampilan
Coba ekspresikan
“kemarahan” dengan tiga cara
bahasa tubuh!
E. Refleksi
Sebelum
kamu
melakukan
refleksi,
kamu
lakukan penilaian
terhadap diri kamu sendiri dan
penilaian terhadap temanmu. Penilaian itu ada pada
tabel di berikut ini. Isilah sesuai dengan apa yang
kamu rasakan dan kamu amati terhadap diri sendiri
dan juga teman-temanmu.
D. Rangkuman
Teater
tradisional merupakan kekayaan budaya
kita yang memiliki keragaman jenis pertunjukan dan
keunikan dalam ber
bagai penampilan. Pemeranan
kekuatan
Improvisasi dan spontani
tas pemain
dalam
memainkan cerita merupakan ciri khas dari teater
tra disional Indonesia pada umumnya. Latihan
pem-
eranan tradisio
nal dapat
memanfaatkan seni budaya
yang ada misalnya gerak-gerak tradisional untuk ber
-
latih olah tubuh, lagu-lagu dolanan tradisional untuk
berlatih olah suara, dan banyak menciptakan
peristiwa-peristiwa kemudian
dimainkan secara im-
provisasi baik perorangan maupun kelompok.
Seni Budaya
135
1.
Penilaian Pribadi
Nama
: .................................................
Kelas
: ..................................................
Semester
: ..................................................
W
aktu penilaian
: ..................................................
No.
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar perancangan teater tradisonal di daerah saya dengan
sungguh-sungguh.
o
Ya
o
Tidak
2
Saya berusaha belajar
perancangan teater
tradisional daerah lain dengan
sungguh-sungguh.
o
Ya
o
Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran
perancangan teater
tradisional dengan
tanggung jawab.
o
Ya
o
Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
o
Ya
o
Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat
pembelajaran
perancangan teater
tradisional.
o
Ya
o
Tidak
6
Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran
perancangan teater
tradisional.
o
Ya
o
Tidak
Kelas VIII SMP/MTs
Semester 1
136
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
: .........................................
Nama penilai
: .........................................
Kelas
: .........................................
Semester
: .........................................
Waktu penilaian
: ...................... ..................
No.
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan
perancangan
teater
tradisional.
o
Ya
o
Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melaku-
kan
perancangan
teater
tradisional sesuai dengan hitungan.
o
Ya
o
Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
o
Ya
o
Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran
perancangan
teater
tradisional.
o
Ya
o
Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih
merancang teater
tradisional.
o
Ya
o
Tidak
6
Menghargai keunikan ragam teater tradisional.
o
Ya
o
Tidak
Kunci
sukses
menumbuhkan
kreatifitas
dalam
merancang
sebuah
pertunjukan
teater adalah
apresiasi. Dengan berapresiasi kamu dapat secara langsung melihat dan
mengamati unsur-un
sur pendukung sebuah pertunjukan teater
, yang akhirnya bisa
mem
beri inspirasi bagi kalian dalam membuat
sebuah pertunjukan tea
ter. Juga yang
paling
penting dalam proses berapresiasi kalian da
pat lebi
h menghargai hasil karya
orang lain.